Bunker Survey Indonesia. Pemasok kapal memiliki fungsi penting agar dapat melakukan kegiatan transportasi laut dengan lancar. Ini bekerja sama dengan pemasok kapal, perusahaan pelayaran, pemilik kapal, otoritas pelabuhan dan lembaga pemerintah dan menyediakan layanan pasokan untuk kapal dalam periode terbatas.
Sektor pemasok maritim telah berkembang dalam kaitannya dengan maritim, tetapi kepentingannya telah dirasakan dalam beberapa tahun terakhir. Sektor ini memenuhi kebutuhan semua jenis bahan mulai dari pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan hingga makanan, pasokan bahan bakar, dan suku cadang mesin.
Organisasi yang memenuhi berbagai kebutuhan kapal dengan ukuran dan karakteristik yang berbeda pada waktu dan waktu yang berbeda adalah pemasok kapal. Pemasok kapal saat ini memiliki fungsi penting dalam melayani semua pelabuhan.
Bunker Survey
Definisi bunker adalah ekspresi saat kapal bekerja dengan batu bara, tetapi masih digunakan sampai sekarang. Gudang tempat penyimpanan batubara yang digunakan dalam kapal disebut bunker. Saat ini, bahan bakar kapal disebut bunker.
Bunker Survey adalah kegiatan pengawasan pengisian bahan bakar kekapal. Untuk menghindari kecurangan atau kesalahpahaman dalam kegiatan pengisian bunker kapal, maka kedua belah pihak atau salah satu pihak meminta jasa bunker survey kepada perusahaan jasa survey khususnya jasa marine survey atau oil dan gas.
Saat ini, pengisian bahan bakar bunker dipahami sebagai pasokan bahan bakar ke kapal dan merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam pasokan kapal. Pengisian ulang bahan bakar kapal atau pengiriman selanjutnya dikenal sebagai pengisian bahan bakar bunker di industri maritim. Bunker berarti bahan bakar yang dibutuhkan untuk memindahkan kapal. Seperti diketahui, pada abad ke delapan belas, perahu layar menggunakan tenaga angin. Kapal uap muncul pada abad kesembilan belas dan batu bara digunakan. Pada awal abad kedua puluh, bahan bakar fosil cair, yaitu diesel dan fueloil, digunakan sebagai produk bunker utama. Saat ini, bukannya bahan bakar fosil, gas alam cair (LNG), metanol dan bahan bakar alternatif lainnya sedang dibahas. Menurut angka saat ini, 350 juta ton bahan bakar kapal dikonsumsi setiap tahun di dunia.
Pasokan Bunker didasarkan pada rute perdagangan maritim internasional. Namun, selat sempit memainkan peran yang menentukan dalam hal ini. Ada delapan selat sempit di berbagai rute maritim. Dua di antaranya adalah Istanbul dan Dardanella.
Jika bahan bakar kapal rendah, kapal tidak mungkin melanjutkannya sendiri. Dia harus menyediakan. Jadi kebutuhan bahan bakar adalah barang persediaan yang paling kritis.
Poin terpenting di sini adalah memastikan pengisian bahan bakar dilakukan dalam kondisi yang tepat, cepat, dan andal. Kalau tidak, kapal dan perusahaan pemasok bunker akan menderita karenanya. Kepastian layanan bunker yang diterima dari operator kapal tergantung pada hasil studi survei bunker.
Organisasi pengawasan dan survei juga menyediakan layanan survei bunker dalam ruang lingkup berbagai studi survei kapal. Tujuan dari layanan survei bunker adalah untuk memastikan bahwa pasokan bahan bakar kapal dapat diandalkan, cepat dan tepat waktu. Oleh surveyor yang berpengalaman dan ahli Sebagai imbalan atas layanan ini, kapal berangkat dengan aman dan operator kapal yakin bahwa tidak akan ada masalah mengenai bahan bakar. Survei Bunker juga diminta dengan kebutuhan untuk menganalisis asupan bahan bakar dan proses masuk dan keluar kapal.
- Memeriksa dan memastikan alat ukur, tabel yag digunakan masih valid dan certified.
- Mencatat angka draft kapal yang akan menjadi acuan koreksi perhitungan. Untuk memudahkan jika memungkinkan usahakan meminta kapal dalam kondisi trim sekecil mungkin atau tegak dan lurus (even keel & Upright)
- Pastikan crew kapal tidak melakukan aktifitas pemindahan cairan (ballast, muatan, freshwater) atau aktifitas crane yang dapat mengganggu proses pada saat pengukuran/sounding ataupun pada saat pembacaan draft kapal.
- Melakukan pengukuran (sounding/ullaging) initial gauge sebelum proses bunker atau transfer bahan bakar dimulai. Kegiatan ini mesti disaksikan oleh perwakilan kapal, perwakilan charter party dan atau pihak antara suplier dan receiver.
- Pemeriksaan Suhu dengan menggunakan thermometer. Pastikan thermometer yang dignakan bekerja dengan baik.
- Jika diperlukan memasang segel /seal pada manifold, tanki, pompa, kran-kran, atau line yang tidak digunakan untuk menghindari kecurangan pada aliran minyak.
- Setelah inisial pengukuran, dapat segera melaksanakan transfer minyak/bunker. Pada saat proses bunker surveyor wajib tetap memonitor kegiatan dengan memperhatikan flowmeter reading, selang hose yang digunakan, rate pompa, memperhatikan hal-hal mencurigakan pada crew kapal untuk menghindari penyalahgunaan ataupun pencurian minyak, serta memastikan minyak hanya mengalir menuju tanki nominasi kapal receiver.
- Setelah pengisian bunker selesai atau sudah sesuai dengan DO atau rencana bunker, lakukan pengukuran lagi (Final ullage).
- Melakukan perhitungan dari hasil sounding/ullage initial dan final untuk menentukan jumlah bunker dengan tetap memperhitungkan nilai-nilai koreksi baik dari trim, list, koreksi temperature, dan density untuk menentukan volume MT.